Suatu saat di hutan rimba, hidup tiga sekawan binatang yang baik hati. Ada si Gajah yang sangat baik hati dan suka menolong. Ia selalu bersama si semut merah yang jujur dan dikenal dengan gaya bicara yang nyelekit. Yang terakhir ada juga si monyet yang polos, pintar tetapi licik. Di pagi hari yang indah, si gajah dan semut sedang bersama.
Bersama pasukan Bhayangkara, dia menjadi prajurit elit pengawal raja dan keluarganya. Gajah Mada berhasil menyelamatkan Jayanegara saat terjadi pemberontakan oleh Ra Kuti, meski kemudian gagal menyelamatkan nyawa Jayanegara dari aksi pembunuhan yang dilakukan Tanca. Pada masa Majapahit dipimpin Tribhuwana Tunggadewi, Gajah Mada diangkat sebagai Pada suatu hari, ada seekor monyet yang sangat nakal sekali, selain nakal monyet tersebut rakus dan suka mencuri buah-buahan para petani. Perbuatannya membuat para petani resah dan para petani pun menjaga ladang mereka dengan ketat. Dan tentu saja hal itu membuat si monyet kebingungan, karena jika sampai tertangkap, nyawanya bisa melayang. Sayangnya, gajah Asia adalah spesies yang terancam punah, karena hampir tidak ada habitat alami untuknya, namun, pekerjaan sedang dilakukan untuk memecahkan masalah ini dan memberinya kehidupan yang lebih baik. Dengan membaca ringkasan singkat ini, Anda akan dapat mempelajarinya, yang mewakili salah satu dari dua spesies gajah yang saat ini ada Kelakuan makan. Gajah adalah haiwan herbivor. Ia memakan tumbuh-tumbuhan seperti ranting, rumput, tumbuhan kecil, buah-buahan, batang serta akar pokok. Gajah memakan kira-kira 149 hingga 169kg tumbuh-tumbuhan sehari bagi memenuhi keperluan tenaga seharian. Secara umumnya, gajah makan di waktu awal pagi dan lewat petang.
Adik-adik yang dikasihi Tuhan..kakak hari ini mau bagikan renungan yang berjudul Menjadi anak yang baik hati.. Siapa yang pernah memperhatikan anjing dan kucing yang sedang menggoyang ekornya. Ketika kedua ekor binatang yang berbeda menggoyang ekornya mereka menunjukkan maksud yang berbeda. Jika seekor anjing sedang menggoyang ekornya (biasanya
Dengan rasa bangganya yang memuncak, sang gajah berkata, “Wahai semut kecil, kau tidak akan bisa mengalahkanku. Tubuhmu kecil sekali, bahkan tidak sebesar ujung belalaiku. Kau pasti akan terinjak dan mati.”. Gajah itu tertawa keras sambil mengangkat belalainya dan menggoyang-goyangkan telinganya yang besar dan lebar.
w9MQ4.
  • 1ep54v6q4w.pages.dev/23
  • 1ep54v6q4w.pages.dev/48
  • 1ep54v6q4w.pages.dev/327
  • 1ep54v6q4w.pages.dev/173
  • 1ep54v6q4w.pages.dev/39
  • 1ep54v6q4w.pages.dev/130
  • 1ep54v6q4w.pages.dev/9
  • 1ep54v6q4w.pages.dev/17
  • 1ep54v6q4w.pages.dev/314
  • ringkasan cerita gajah yang baik hati